Refleksi Tentang Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Bapak pendidikan Indonesia yang sangat kita kenal yaitu Ki Hajar Dewantara memiliki pemikiran yang cemerlang tentang pendidikan dan pengajaran di Indonesia khususnya.
Mulai dari konsep pendidikan yang memanusiakan manusia. Dimana beliau meyakini bahwa pendidikan bukan hanya tentang memindahkan atau transfer ilmu pengetahuan dari guru ke murid, namun pendidikan juga membentuk karakter dan budi pekerti pada murid atau siswa.
Kemudian slogan beliau yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo yang artinya Guru harus menjadi teladan yang baik bagi murid.
Beliau juga mengembangkan pendidikan yang holistik. Dimana seluruh aspek murid yang meliputi intelektual (olah pikir), emosional (olah rasa), kemauan (olah karsa), dan jasmani (olah raga).
Dan beliau menerangkan bahwa Murid harus didorong untuk aktif belajar mengembangkan skill dan pengetahuan yang sesuai dengan potensinya sendiri.
Dewasa ini, dengan pesatnya perkembangan teknologi dan musibah nasional yang telah terjadi sebelumnya (Covid 19) membuat kita sebagai guru harus adaptif terhadap teknologi dan mau belajar hal-hal baru.
Tentu saja pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat relevan dengan kondisi sekarang ini. Kenapa? Karena Ki Hajar Dewantara menekankan pendidikan yang harus sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki oleh murid-murid.
Di sekolah kami pun begitu, terjadi penurunan kognitif murid-murid akibat pandemi covid 19 yang tidak memungkinkan pembelajaran luring sehingga proses pembelajaran tidak dapat dilaksanakan secara maksimal.
Dengan adanya konsep pendidikan yang menyesuaikan dengan kodrat anak, maka konsep Ki Hajar Dewantara ini membantu kami para guru untuk tidak terlalu fokus pada beban mengajar materi yang banyak, tapi fokus kepada kebutuhan dan potensi yang dimiliki murid.
Karakter dan budi pekerti juga menjadi fokus pendidikan di Sekolah kami. Dimana kami banyak melaksanakan pembiasaan sebelum murid-murid masuk ke kelasnya masing-masing.
Di kelas, kini guru tidak lagi terbebani dengan banyaknya materi yang harus disampaiakan kepada siswa.
Meski demikian, tak ada gading yang tak retak, meski penerapan konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara di sekolah kami sudah semaksimal mungkin dilaksanakan, namun belum sepenuhnya bisa saya terapkan oleh saya secara pribadi.
Kurangnya pemahaman dan motivasi mungkin adalah penyebab utama hal ini. Sekian.
Telah dipublikasikan sebelumnya di LMS pada Senin, 18 Maret 2024
Oleh Tanri Alim
Posting Komentar untuk " Refleksi Tentang Pemikiran Ki Hajar Dewantara"